Cintaku Pada Batik
Takkan Pernah Pudar, itulah persembahan yang diusung oleh designer
kondang Abang Edward Hutabart dan Kao Indonesia, sebuah misi kepedulian
untuk melestarikan kehidupan dan warisan budaya Indonesia.
Desainer
tidak hanya sekedar mendukung supaya masyarakat Indonesia Cinta Batik
tetapi mengajak kita untuk mengenal ‘akar’ batik itu sendiri. Tidak
mudah seseorang dapat membuat batik sampai bisa menciptakan motif/pola
untuk menghasilkan suatu keindahan. Beliau sendiri telah berkeliling
Indonesia untuk mendapatkan batik dengan khas daerah masing-masing.
Bertempat
di Museum Gajah pada tanggal 1 Oktober 2010 lalu, Edward Hutabarat
menggelar 20 karya busana terbarunya. Batik modern yang tidak meninggalkan ciri khas batik
dan terlihat nyaman untuk dipakai.
Design dan warna merah yang diciptakan Abang Edward
bisa membuat kita berdecak kagum. Batik dengan latar belakang putih
membuat motif dan warna terlihat lebih kuat. Dari model feminine sampai
santai, semuanya membuat kita kagum.
Sedangkan dalam
presentasinya Kao Indonesia mengeluarkan Attack Batik Cleaner, sabun
pencuci khusus batik dan bahan halus lainnya.
Yang menarik adalah bagaimana produk ini ‘dilahirkan’. Dengan prinsip Genbaism:
mendengar, melihat, merasakan langsung kehidupan konsumen. Tim riset
Kao Genba ke industri batik, Genba ke konsumen dan Genba ke”market”. Si
ahli cuci dari Kao ini bertemu dengan tradisi Indonesia.
Betapa
terkejutnya ketika melihat para pembatik mencuci batik dengan
menggunakan shampoo karena detergent dianggap terlalu keras atau dapat merusak kain batik. Pihak Kao melihat sampai detil cara mencuci bahkan
sampai berapa kali basuhan sampai cara menjemurnya. Mereka berkeliling
kota Jogja, Solo, Cirebon, Madura dan kota batik lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar